Sabtu, 07 Mei 2011

10 Makanan Yang Merugikan


Di masa yang serba instan ini, kita pun terkadang dituntut untuk serba cepat dan praktis. Begitu juga dengan makanan, praktis dan instan.

Bagi yang suka makanan di bawah baiknya dikurangi soalnya makanan junk food ini sangat tidak baik bagi kesehatan. Untuk meminimalkan resiko timbulnya bahaya, janganlah mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Bahkan, hal ini berlaku bagi semua jenis makanan.

1. Gorengan
Golongan makanan ini mengandung kalori, lemak / minyak dan oksida yang tinggi.

Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung koroner. Dalam proses penggorengan sering terjadi peningkatan kandungan zat-zat karsinogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.

Selain itu, penjual gorengan terkadang menggunakan minyak bekas atau jelantah, hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan kalau dikonsumsi secara berlebihan.

Pembungkus gorengan yang menggunakan kertas bekas, misalnya koran atau majalah juga terdapat bahaya mengintai. Tinta tulisan pada kertas bekas itu dapat masuk ke dalam gorengan jika bersentuhan dalam keadaan panas, yang selanjutnya kita konsumsi.

2. Makanan kalengan

Kandungan gizi pada makanan yang dikalengkan seringkali sudah dalam keadaan rusak dan berkurang, baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, bahkan kandungan vitaminnya seringkali hampir seluruhnya rusak. Kandungan proteinnya juga telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya menjadi lambat.

Banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pankreas. Bersamaan dengan tingginya kalori, dapat menyebabkan obesitas.

3. Makanan asinan

Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal ini dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, sehingga dapat menambah beban kerja ginjal.

Bagi orang yang sering mengkonsumsi makanan asinan tersebut, mengancam bahaya hipertensi. Terlebih pada proses pengasinan sering menambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung dan tenggorokan.

Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lender lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinu mengkonsumsi makanan asin radang lambung dan usus kemungkinan tinggi.

4. Makanan daging yang diproses (ham, sosis, dll.)

Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak, dan air. Selain itu, pada sosis juga ditambahkan bahan tambahan seperti garam, fosfat, pengawet (biasanya nitrit/nitrat), pewarna, asam askorbat, isolat protein, dan karbohidrat.

Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker, juga mengandung pengawet / pewarna dan lain-lain yang memberatkan beban hati / hepar.

Dalam ham dan sebagainya, kadar natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.

Dapat memicu penyakit kanker usus, kanker, cacing pita, jantung, stroke bila dimakan secara sering, karena kadar lemak dan kolesterol yang tinggi pada sosis.

5. Makanan dari daging berlemak dan jeroan

Walaupun makan ini mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tapi dalam daging berlemak dan jeroan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jeroan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dll.

Lemak dan jeroan sapi mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Kandungan kolesterol pada daging sapi yang berlemak adalah 1.250 mg/100 gram, sedangkan jeroan sapi 3.800 mg/100 gram. Konsumsi daging berlemak dan jeroan secara berlebihan dalam jangka waktu lama, dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Kandungan purin dalam jeroan sapi juga tinggi dan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kenaikan kadar asam urat.

6. Olahan Keju

Keju mengandung kadar lemak dan garam yang tinggi. Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula darah meninggi. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur dapat menyebabkan kurang gairah makan. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut. Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa terbakar.

7. Mie instant

Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin dan mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban kerja ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung.

Mie mengandung banyak bahan tambahan, baik berupa bahan penambah rasa dan bahan pengawet. Bahan-bahan tambahan itu memang telah diatur penggunaannya, tetapi kita harus tetap membatasi diri untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.

8. Makanan yang dipanggang/ dibakar

Makanan yang dibakar, seperti sate, ikan bakar, sosis, bakso, atau ham dapat mengandung zat karsinogen penyebab kanker. Proses pembakaran makanan baik dengan arang atau lainnya sering dibarengi pembentukan arang atau gosong. Gosong pada makanan berbahaya karena mengandung banyak atom karbon, yang dalam jumlah besar bisa memicu timbulnya kanker (karsinogenik).

9. Sajian manis beku

Termasuk golongan ini ice cream, cake beku dan lain-lain. Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi yang menyebabkan obesitas, karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan, dan juga karena temperature rendah sehingga mempengaruhi usus.

Selain itu makanan beku ini juga sering mengandung bahan pengawet yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.

10. Manisan kering

Manisan kering dapat mengandung garam nitrat, yang mana di dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat karsinogenik, juga mengandung esen sebagai bahan tambahan yang merusak hepar dan organ lain, mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal. 

sumber : kabarburung.com

1 komentar:

Posting Komentar